LINTAS NEWS – Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik Universitas Panca Bakti soroti pemerintah Kota Pontianak dalam membangun berbagai trotoar dengan kesan tidak memahami kebutuhan masyarakat.
“Kita apresiasi semangat pemerintah Kota Pontianak untuk membangunkan berbagai trotoar yang di istilahkan trotoar humanis, namun publik juga bingung, makna terminologi trotoar humanis dalam filosofinya apa?. Lebih membingungkan lagi dikatakan sebagai sebagai simbol infrasrtukur cerdas dan bermartabat. Lalu apa relevansinya?,” tanya Dr. Herman Hofi Munawar.
Menurutnya, pemerintah Kota Pontianak berkesan tidak memahami apa kebutuhan masyarakat Kota Pontianak. Seharusnya pembangunan itu berbasis kebutuhan.
BACA JUGA : Rebut Warisan, Adik Bungsu Gugat Kakak Kuasai Ruko di Gajah Mada Pontianak
“Masih banyak hal yang dibutuhkan masyarakat ketimbang trotoar,” ucap praktisi hukum dan juga di kenal sebagai tokoh masyarakat.
Berkaitan dengan infrastruktur penertiban tiang listrik dan tiang proveder yang mengganggu pengguna jalan dan merusak pemandangan malah tidak ada perhatian.
“Infrastruktur jalan lingkar dalam belum tuntas, Darainase primer dan sekunder tidak klar-klar. Hal-hal yang harusnya menjadi perhatian pemerintah Kota.
BACA JUGA : Umi Kalsum, S.H.,M.H Advokat Cantik Maju Jadi DPRD Dapil Kayong Utara 2
Herman Hofi melihat program yang dilakukan pemkot justru tidak menyentuh substansi kebutuhan warga kota.
Masukkan juga infrastruktur olahraga terbengkalai. Walikota mendengungkan pontianak sebagai sport city, tetapi faktanya infrastruktur olahraga sangat memprihatinkan
“Saat ini atlit tergantung pada infrastruktur Provinsi yang penggunaannya sangat padat dan mengganggu atlit berlatih,” tutupnya. (HaDin)
Simak update pilihan lainya dari kami di Google News