LINTAS NEWS – Menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Se Dunia (HAKORDIA) Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Kedatangan nenek Salmah yang menuntut Hak dan Keadilan. Jumat,(8/12/23).
Nenek Salmah alias becek binti Batong ahli waris dari almarhum bin Arsyad mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk menanyakan perkembangan surat laporan yang sudah disampaikannya ke Kejaksaan Tinggi sejak 05 Mei 2023. Jumat,(8/12/23).
Dengan semangat nenek salmah langsung menuju petugas piket dan menanyakan perihal perkembangan surat laporan yang sudah disampaikannya sejak 5 mei 2023
“Maaf bu saya ingin menanyakan perkembangan laporan saya yang sudah disampaikan sejak Tanggal 05 Mei 2023 yang lalu ,sudah sejauh mana tindak lanjutnya. Kenapa sampai sekarang belum juga ada hasilnya ” Ujar Salmah penuh tanya
Petugas piket yang pada saat itu dijaga oleh ibu betty dan rekan nya kemudian menjawab “Surat sudah dimeja pak kajati ,tapi bapak sedang diluar” Jelasnya
Mendapat kabar tersebut nenek salmah kemudian beranjak menuju pintu keluar dan mohon diri untuk pamit
“Tolong sampaikan salam dengan pak kajati saya ingin bertemu dan menyampaikan langsung masalah saya” Pintanya sambil menuju pintu keluar kantor
Sebagaimana yang terlampir dalam surat yang nenek salmah, bersama surat ini menyatakan keberatan atas Hak Guna Bangunan No 1145/Desa Kuala Dua Kubu Raya, di dokumen komputerisasi kegiatan Pertanahan tertulis Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 00042/Desa Kuala Dua Gambar Situasi Nomor 7076/1996 luas 10.102 M/2 diterbitkan pada tanggal 19 agustus 1996 yang berakhir 24 September 2025 Atas nama Pt Sari Bumi Kusuma.
“Kami telah mendaftarkan perkara di PTUN dalam perkara 38/G/2018/PTUN. Dan kami tidak pernah mencabut sampai sekarang,dalam proses di pengadilan PTUN”
Pihak perusahaan dari awal hanya mau memberikan konsentrasi naik Haji dan memberikan uang sebesar Rp 15.000.000 (Lima belas juta) Rupiah dan memo kuasa hukum perusahaan Selamet raharjo (Almarhum).
“Kami tetap bertahan meminta Hak menempati tanah Kami selama sekian tahun sebesar Rp 400 juta,karena kami butuh uang tersebut bukan membutuhkan naik haji”