Pengamat : Wajah Pendidikan Semakin Buram Perilaku Buruk Bagi Generasi

LINTAS NEWS KALBAR – Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik Universitas Panca Bakti memprihatinkan terhadap wajah pendidikan yang semakin buram. Saat ini Kota Pontianak sedang mengalami krisis pendidikan dalam kadar yang signifikan. Tak terkecuali berbagai kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan Barat.

“Tentu saja pernyataan ini membuat para petinggi negeri ini risau dan tidak setuju, sikap para petinggi seperti itu yang justru semakin membuat segudang masalah pendidikan yang tak kunjung selesai,” ujarnya Herman Hofi Munawat kepada lintas-news.com. Selasa 2/1/2024.

Fakta, miris dunia pendidikan kita baik tingkat SD, SMP dan SMA/SMK makin terdengar nyaring dari tahun ke tahun.

“Ada kasus siswa yang melawan guru ketika ditegur gurunya, dan orangtua siswa melaporkan guru ke polisi karena guru menegur muridnya. Ada juga kasus kekerasan guru terhadap muridnya hingga kasus pelecehan seksual hingga dihamili oleh guru. Bahkan kasus bullying pun marak terjadi antar siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK. dan mirisnya lagi melakukan aborsi. Kasus siswi jual dirinya, Anak-anak didik gemar berkelahi/tawuran. Banyak pula diantara mereka melakukan pergaulan bebas, bahkan menjadi PSK dan mucikari menjual teman sekolahnya, seks bebas dan semua perilaku buruk tersebut menggambarkan kegagalan membentuk kepribadian,” ungkap Dr. Herman Hofi Munawar.

Kondisi ini sungguh sangat menyedihkan, yang lebih menyedihkan lagi pemda atau Dinas Pendidikan tidak ada langkah-langkah mengatasi buruknya wajah pendidikan ini. dan malah merasa pendidikan telah berhasil dan dengan tidak malu-malu menyatakan pendidikan berhasil dengan prestasinya baik.

Bagai fenomena gunung es, kasus yang muncul hanyalah sebagian kecil dari fakta kerusakan moral yang sesungguhnya. Meski pahit, harusnya pemda mengakui bahwa pendidikan kita telah gagal menghasilkan generasi cerdas berkepribadian, dan mencari langkah langkah penyelesaiannya.

“Bukan dalam rangka menyalahkan, namun sebagai bentuk kepedulian, kita harus mampu mencari akar masalahnya. Tentunya, diharapkan dengan semangat tahun baru ini untuk merenungkan sembari menentukan langkah langkah perbaikan signifikan dan terukur,” terangnya.

Memperbaiki sumberdaya para guru, peningkatan leadership kepala sekolah, membangun komunikasi yang efektif antara orang tua dengan sekolah, peningkatan infrastruktur sekolah, efektifkan regulasi daerah baik perda maupun perkadanya, serta optimalisasi kinerja dewan pendidikan sepertinya belum berfungsi optimal. Dan yang tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi terhadap Anggaran pendidikan yang ada APBD.

(Hadin)