LINTAS NEWS, PONTIANAK – Latihan fisik merupakan jenis aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan dilakukan secara berulang-ulang untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik. Latihan fisik tidak bisa disamakan dengan rutinitas pekerjaan rumah, aktivitas berbelanja atau sekadar berjalan di pusat hiburan.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu Edukator Diabetes dari RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Ns Istafiyana Rahayu, SKep, saat memberikan edukasi kepada komunitas diabetes di RSUD SSMA Kota Pontianak pada Jumat (15/3/2024).
Ia mengungkapkan bahwa selama latihan fisik, pada penderita diabetes akan terjadi peningkatan penggunaan glukosa sehingga kerja hormon insulin akan membaik, aliran darah menjadi lancar, dan kontraksi otot juga semakin baik.
“Latihan fisik dapat menurunkan HbA1c secara rerata sebanyak 0,66% dan mengurangi risiko penyakit jantung pembuluh darah. Namun, latihan tersebut juga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan ketika berpuasa, baik dari segi jumlah frekuensi, intensitas, maupun durasinya,” jelasnya.
Untuk menghindari terjadinya hipoglikemia, hiperglikemia, infark jantung, serangan jantung, dan pendarahan pada retina, penderita diabetes harus melakukan latihan fisik yang efektif dan aman.
“Idealnya, penderita diabetes sebaiknya tidak melakukan latihan fisik jika kadar glukosa darah < 70 mg/dL atau > 250 mg/dL, tekanan darah ≥ 180 mmHg, terjadi mati rasa atau nyeri pada tubuh, dehidrasi, pusing, nyeri dada, atau adanya masalah pada mata,” paparnya.
Selain faktor kondisi tubuh yang sebelumnya disebutkan, dia juga menyarankan pasien diabetes untuk mengikuti urutan tata cara latihan fisik yang benar saat berpuasa, yaitu dimulai dengan pemanasan selama 7-10 menit, dilanjutkan dengan latihan inti seperti aerobik atau latihan beban selama 10-15 menit, kemudian diakhiri dengan pendinginan atau peregangan selama 7-10 menit.
“Latihan fisik dapat dilakukan minimal 2 hari dalam seminggu, sementara waktu terbaik untuk melakukannya saat berpuasa adalah 2-3 jam setelah berbuka puasa dengan total durasi maksimum 35 menit untuk latihan aerobik dan kekuatan,” tambahnya.
Untuk mencegah cedera selama melakukan latihan fisik saat berpuasa, dia menyarankan agar menggunakan pakaian yang menyerap keringat, melakukan pemanasan atau peregangan, menjaga gerakan tidak terlalu cepat, menyesuaikan intensitas, dan menghindari dehidrasi selama latihan fisik, pungkasnya.
(PKRS-Humas/rsudssma/2024)